CLICK HERE FOR FREE BLOG LAYOUTS, LINK BUTTONS AND MORE! »

Rabu, 23 Oktober 2013

Mencari DataTentang Kondisi Kesehatan Keluarga

PENGKAJIAN KOMUNITAS PADA KELUARGA

A. Pengkajian

Pengkajian Pengkajian adalah tahapan suatu tahapan dimana seseorang perawat mengambil informasi secara terus menerus terhadap anggota keluarga yang dibinanya. Sumber informasi dari tahapan pengkajian dapat menggunakan metode:
1. Wawancara keluarga
2. Observasi fasilitas rumah
3. Pemeriksaan fisik dari anggota keluarga (dari ujung rambut ke ujung kaki)
4. Data sekunder: contoh hasil laboratorium, hasil X-Ray, pap smer dll

Hal yang perlu dikaji dalam keluarga adalah :

1. Data Umum:

a. Nama Kepala Keluarga (KK)

b. Alamat dan Telp

c. Pekerjaan Kepala Keluarga

d. Pendidikan Kepala Keluarga

e. Komposisi Keluarga)

No

Nama

JK

Hub KK

Umur

Pendidikan

Imn BCG

Imn Polio

Imn DPT

Imn Hepatitis

Imn Campak

Ket

1

2

3

4



f. Genogram: Freidman (Tiga Generasi)

g. Tipe Keluarga:
Menjelaskan mengenahi jenis tipe keluarga beserta kendala atau masalah masalah yang terjadi dengan jenis tipe keluarga tersebut

h. Suku Banga
Mengkaji asal suku bangsa keluarga tersebut serta mengidentifikasi budaya suku bengsa tersebut terkait dengan kesehatan

i. Agama
Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yang dapat mempengaruhi kesehatan

j. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Status Sosial Ekonomi keluarga ditentukan oleh pendapatan baik dari kepala keluarga maupun anggota keluarga lainnya. Selain itu status sosial ekonomi keluarga ditentukan oleh kebutuhan-kebutuhan yang dikeluarkan oleh keluarga serta barang yang dimiliki oleh keluarga ( standar upah regional )

k. Aktifitas rekreasi Keluarga
Aktifitas rekreasi keluarga tidak hanya dilihat dari kapan saja keluarga pergi bersama sama untuk mengunjungi tempat rekreasi tertentu namun dengan nonton TV dan mendengarkan Radio juga teramsuk aktivitas rekreasi


2. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga :

a. Tahap Perkembangan Keluarga Saat ini
Tahap perkembangan keluarga ditentukan dengan anak tertua dari keluarga inti. Sebagai contoh Klg bapak A mempunyai 2 anak, anak pertama berumur 7 tahun dan kedua berumur 4 tahun , maka keluarga bapak A berada pada tahapan perkembangan keluarga dengan usia anak sekolah

b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi,
Menjelaskan mengenahi tugas perkembangan yang belum terpenuhi oleh keluarga serta kendala mengapa tugas perkembangan tersebut belum terpenuhi.

c. Riwayat keluarga Inti
Menjelaskan mengenahi riwayat kesehatan pada keluarga inti, yang meliputi riwayat penyakit keturunan , riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga , perhatian terhadap pencegahan penyakit ( status imunisasi ), sumber pelayanana kesehatan yang biasa digunakan keluarga serta pengalaman terhadap pelayanan kesehatan

d. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Dijelaskan mengenahi riwayat kesehatan pada keluarga dari pihak suami dan istri

3. Pengkajian Lingkungan

a. Karakteristik Rumah
Karakteristik rumah diidentifikasi dengan melihat luas rumah, tipe rumah, jumlah ruangan, jumlah jendela, pemanfaatan ruangan, peletaan perabotan rumah tangga, jenis septik tank, jarak septik tank dengan sumber air, sumber air minum yang digunakan serta denah rumah

b. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW
Menjelaskan mengenahi karakteristik dari tetangga dan komunitas setempat yang meliputi kebiasaan, lingkungan fisik, aturan/kesepakatan penduduk setempat , budaya setempat yang mempengaruhi kesehatan

c. Mobilitas geografi Keluarga
Mobilitas geografi keluarga ditentukan dengan kebiasaan keluarga berpindah tempat

d. Perkumpulan keluarga dan Interaksi dengan masyarakat
Menjelaskan mengenai waktu yang digunakan keluarga untuk berkumpul, serta berkumpul keluarga yang ada dan sejauh mana keluarga berinteraksi dengan masyarakat

e. Sistem Pendukung Keluarga
Yang termsuk pada sistem pendukung keluarga adalah jumlah anggota keluarga yang sehat, fasilitas–fasilitas yang dimiliki keluarga untuk menunjang kesehatan . Fasilitas mencakup fasilitas fisik, fasilitas psikologis atau pendukung dari anggota keluarga dan fasilitas sosial atau pendukung dari masyarakat setempat

4. Struktur Keluarga

a. Pola Komunikasi
Menjelaskan mengenahi cara berkomunikasi antar anggota keluarga

b. Struktur Kekuatan Keluarga
Kemampuan anggota keluarga mengendalikan dan mempengaruhi orang lain untuk merubah prilaku

c. Struktur peran
Menjelaskan peran dari masing masing anggota keluarga baik secara formal maupun informal

d. Nilai dan norma keluarga
Menjelaskan mengenahi nilai dan norma yang dianut oleh anggota keluarga yang berhubungan dengan kesehatan

5. Fungsi Keluarga

a. Fungsi Afektif
Hal ini perlu dikaji yaitu gambaran diri anggota keluarga, perasaan memiliki dan dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lainnya, bagaimana kehangatan tercipta pada anggota keluarga dan bagaimana keluarga mengembangkan sikap saling menghargai.

b. Fungsi sosialisasi
Hal ini perlu dikaji bagaimana interaksi atau hubungan dalam keluarga sejauhmana anggota keluarga belajar disiplin, norma, budaya dan prilaku

c. Fungsi perawatan kesehatan
Menjelaskan sejauh mana keluarga menyediakan makanan, pakaian, perlindungan serta merawat anggota keluarga yang sakit. Sejauhmana pengetahuan keluarga mengenahi sehat sakit. Kesanggupan keluarga melakukan 5 tugas kesehatan keluarga, yaitu KMK mengenal masalah kesehatan, melakukan untuk memutuskan tindakan, untuk merawat, melakukan modifikasi lingkungan dan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan

Hal yang perlu dikaji sejauh mana keluarga melakukan pemenuhan tugas perawatan keluarga adalah :

a) untuk mengetahui kemampuan keluarga mengenahi masalah kesehatan yang perlu di kaji adalah sejajuhmana keluarga mengetahui mengenai fakta- fakta dari masalah kesehatan yang meliputi pengertian, tanda dan gejala, faktor penyebab dan yang mempengaruhi serta persepsi keluarga terhadap masalah

b) untuk, mengetahui kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat, hal yang perlu dikaji adalah :

· sejauhmana kemampuan keluarga mengerti mengenahi sifat dan luasnya masalah
· apakah masalah kesehatan dirasakan oleh keluarga
· apakah keluarga merasa menyerah terhadap masalah kesehatan yang dialami
· apakah keluarga merasa takut akan akibat dari tindakan penyakit
· apakah keluarga mempunyai sikap negatif terhadap masalah kesehatan
· apakah keluarga dapat menjangkau pelayanan kesehatan yang ada
· apakah keluarga kurang percaya terhadap tenaga kesehatan
· apakah keluarga mendapat informasi yang salah terhadap tindakan dalam mengatasi masalah

c) untuk mengetahui sejauhmana kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit, yang perlu di kaji adalah :

· Sejauhmana keluarga mengetahui keadaan penyakitnya ( sifat, penyebaran, komplikasi, prognosa dan cara perawatannya )
· Sejauhmana keluarga mengetahui tentang sifat dan perkembangan perawatan yang dibutuhkan
· Sejauhmana keluarga mengetahui keberadaan fasilitas yang diperlukan untuk perawatan
· Sejauhmana keluarga mengetahui sumber-sumber yang ada dalam keluarga ( anggota keluarga yang bertanggung jawab, sumber keuangan/finansial, fasilitas fisik, psikososial )
· Bagaimana sikap keluarga terhadap yang sakit

d) Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat, hal yang perlu dikaji :
· Sejauh mana keluarga mengetahui sumber sumber keluarga yang dimiliki
· Sejauh mana keluarga melihat keuntungan/manfaat pemeliharaan lingkungan
· Sejauh mana keluarga mengetahui pentingnya hygiene sanitasi
· Sejauh mana keluarga mengetahui upaya pencegahan penyakit
· Sejauh mana sikap/pandangan keluarga terhadap hygiene sanitasi
· Sejauh mana keluarga kekompakan antar anggota keluarga

e) Untuk mengetahui sejauh mana keluarga menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
· Sejauh mana keluarga mengetahui keberadaan fasilitas kesehatan
· Sejauh mana keluarga memahami keuntungan –keuntungan yang dapat diperoleh dari fasilitas kesehatan
· Sejauh mana tingkat kepercayaan keluarga terhadap petugas dan fasilitas kesehatan
· Apakah keluarga mempunyai pengalaman yang kurang baik terhadap petugas kesehatan
· Apakah fasilitas kesehatan yang ada terjangkau oleh keluarga


d. Fungsi reproduksi: Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi reproduksi keluarga adalah:
· Berapa jumlah anak
· Bagaimana keluarga merencakan jumlah anggota keluarga
· Metode apa yang digunakan keluarga dalam upaya mengendalikan jumlah anggota keluarga

e. Fungsi Ekonomi: hal yang perlu dikaji,
· Sejauhmana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, papan dan pangan
· Sejauhmana keluarga memanfaatkan sumber yang ada di masyarakat dalam upaya peningkatan status kesehatan keluarga

6. Stress dan Koping Keluarga

a. Stress jangka pendek dan jangka panjang
· stresor jangka pendek yaitu stressor yang dialami keluarga ayng memerlukan penyelesaian dalam waktu lebih kurang 6 bulan
· stresor jangka penjang yaitu stressor yang dialami keluarga yang memerlukan penyelesaian dalam waktu lebih dari 6 bulan

b. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi / stressor: hal yang dikaji adalah sejauhmana keluarga berespon terhadap situsi / stressor

c. Srategi koping yang digunakan : strategi koping apa yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahannya

d. Strategi adaptasi disfungsional: dijelaskan mengenahi strategi adaptasi disfungsional yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan

7. Pemeriksaan Fisik:
Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga, metode yang digunakan pada pemeriksaan fisik tidak berbeda dengan pemeriksaan fisik di klinik

8. Harapan Keluarga.
Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga terhadap petugas kesehatan yang ada.


B. Perumusan Diagnosa keperawatan Keluarga ( problem berdasarkan NANDA )

Diagnosa keperawatan keluarga dirumuskan berdasarkan data yang didapatkan pada pengkajian, untuk problem tidak berbeda dengan diagnosa keperawatan individu
Tipologi dari diagnosa keperawatan :

1. Aktual ( terjadi defisit, gangguan kesehatan )
Dari hasil pengkajian didapatkan data mengenahi tanda dan gejala dari gangguan kesehatan
Contoh :
a. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh pada balita ( anak A ), keluarga bapak Y berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga merawat anggota keluarga yang kekurangan gizi
b. Keterbatasan pergerakan pada lanjut usia ( ibu Y ) keluarga bapak A berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan keterbatasan gerak ( rematik )
c. Perubahan peran keluarga dalam keluarga ( bapak A ) berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga mengenal masalah peran sebagai suami

2. Resiko ( ancaman kesehatan
a. Sudah ada data yang menunjang namun belum terjadi gangguan: misal lingkungan rumah yang kurang bersih, pola makan yang tidak adekuat, stimulasi tumbang yang tidak adekuat
b. Contoh :
c. Resiko terjadinya konflik pada keluarga bapak I berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga mengenal masalah komunikasi
d. Resiko gangguan tumbuh kembang pada balita ( anak A ) pada keluarga bapak Y berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga melakukan stimulsi terhadap balita
e. Resiko gangguan pergerakan pada lansia ( Ibu Y ) pada keluarga A berhubugnan dengan ketidak mempuan keluarga merawat anggota keluarga dengan keterbatasan gerak

3. Potensial (keadaan sejahtera/Wellness )
Suatu keadaan dimana keluarga dalam keadaan sejahtera sehingga kesehatan keluarga dapat ditingkatkan
Contoh :
a. Potensial tejadinya peningkatan kesejahteraan pada ibu hamil ( ibu M ) keluarga bapak K
b. Potensial peningkatan status kesehatan pada bayi keluarga bapak X
c. Potensial peningkatan status kesehatan pada pasangan baru menikah keluarga bapak I

Etiologi dari diagnosa keperawatan keluarga berdasarkan hasil pengkajian dari tugas perawatan kesehatan keluarga . Khusus untuk diagnosa keperawatan potensial / sejahtera / Wellness tidak boleh menggunakan etiologi.
Dalam suatu keluarga dapat saja perawat menemukan lebih dari 1 diagnosa keperawatan keluarga . Untuk menentukan priorits terhadap diagnosa keperawatan keluarga yang ditemukan dihitung dengan menggunakan cara sebagai berikut:
Skala Prioritas Untuk Menentukan Asuhan Keperawatan Keluarga ( Bailon dan Maglaya, 1978 )

Faktor – faktor yang dapat mempengaruhi penentuan prioritas :
1. Sifat Masalah:
· Bobot yang lebih berat diberikan pada tidak/ kurang sehat
· Karena yang pertama memerlukan stindakan segera dan biasanya disadari dan dirasakan oleh keluarga
2. Kemungkinan masalah dapat diubah perawat perlu memperhatikan terjangkaunya faktor-faktor sebagai berikut:
· Pengetahuan yang ada sekarang, tehnologi dan tindakan untuk menangani masalah
· Sumber daya keluarga dalam bentuk fisik, keuangan dan tenaga
· Sumber daya perawat dalam bentuk pengetahuan, ketrampilan dan waktu
· Sumber daya masyarakat dalam bentuk fasilitas, organisasi dalam masyarakat dalam bentuk fasilitas, organisasi dalam masyarakat dan sokongan masyarakat
3. Potensial masalah dapat di cegah: faktor – faktor yang perlu diperhatikan adalah :
· Kepelikan dari masyarakat, yang berhubungan dengan penyakit atau masalah
· Lamanya masalah yang berhubungan dengan jangka waktu masalah itu ada
· Tindakan yang sedang dijalankan adalah tindakan-tindakan yang tepat dalam memperbaiki masalah
· Adanya kelompok high risk atau kelompok yang sangat peka menambah potensi untuk mencegah masalah
4. Menonjolnya masalah
· Perawat perlu menilai persepsi atau bagaimana keluarga melihat masalah kesehatan tersebut
· Nilai skore yang tertinggi yang terlebih dahulu dilakukan invervensi keperawatan keluarga

C. Perencanaan Keperawatan Keluarga

Perencanaan keperawatan keluarga terdiri dari penetapan tujuan yang mencakup tujuan umum dan tujuan khusus serta dilengkapi dengan kriteria dan standar. Kriteria dan standar merupakan pernyataan spesifik tentang hasil yang diharapkan dari setiap tindakan keperawatan berdasarkan tujuan khusus yang ditetapkan

D. Tahapan tindakan Keperawatan Keluarga

Tindakan keperawatan terhadap kelaurga mencangkup hal-hal di bawah ini:
1. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenahi masalah dan kebutuhan kesehatan dengan cara:
· Memberikan informasi
· Mengidentifiksi kebutuhan–kebutuhan dan harapan tentang kesehatan
· Mendorong sikap emosi yang sehat terhadap kesehatan

2. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat, dengancara:
· Mengidentifikasi konsekuensi tidak melakukan tindakan
· Mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga
· Mendiskusikan tentang konsekuensi tiap tindakan

3. Memberikan keperawatan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit dengan cara :
· Mendemonstrasikan cara perawatan
· Menggunakan fasilitas dan alat yang dirumah
· Mengawasi keluarga melakukan perawatan

4. Membantu keluarga untuk menentukan cara bagaimana membuat lingkungan menjadi sehat, dengan cara:
· Menemukan sumber–sumber yang dapat digunakan keluarga
· Melakukan perubahan lingkungan keluarga seoptimal mungkin

5. Memotivsi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada, dengan cara:
· Mengenakan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan keluarga
· Membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada

E. Tahap Evaluasi

Sesuai dengan rencana tindakan yang telah diberikan, dilakukan penilaian untuk melihat keberhasilan . Bila tidak / belum berhasil perlu disusun rencana baru yang sesuai. Semua tindakan keperawatan mungkin tidak dapat dilaksanakan dalam satu kali kunjungan ke keluarga. Untuk itu dapat dilakukan secara bertahap sesuai dangan waktu dan kesedaiaan keluarga
Evaluasi disusun dengan menggunakan SOAP secara opersional
S :yang dikemukakan oleh keluarga decara subyektif setalah dilakukan intervensi keperawatan keluarga , misal keluarga mengatakan nyerinya berkurang
O : hal yang diketahui oleh perawat secara obyektif setalah dilakukan tindakan keperawatan keluarga oleh perawat , misal BB naik 1 kg dalam 1 bulan
A : analisa dari hasil yang telah dicapai dengan mengacu pada tujuan yang terkait dengan diagnose
P : perencanaan yang akan datang setelah melihat respon dari keluarga pada tahapan evaluasi
Tahapan evaluasi dapat dilakukan secara formatif dan sumatif. Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilakukan selama proses asuhan keperawatan, sedangkan evaluasi sumatif adalah evaluasi akhir.

0 komentar:

Posting Komentar