CLICK HERE FOR FREE BLOG LAYOUTS, LINK BUTTONS AND MORE! »

Sabtu, 12 Oktober 2013

Glaukoma

A.           DEFINISI
Glaukoma berasal dari kata Yunani “glaukos” yang berarti hijau kebiruan,yang memberikan kesan warna tersebut pada pupil penderita glaucoma ( Barbara C Long, 2007 : 262 )
Glaukoma adalah suatu keadaan tekanan intraokuler/tekanan dalam bola mata relatif cukup besar untuk menyebabkan kerusakan papil saraf optik dan menyebabkan kelainan lapang pandang (Luckman & Sorensen 2008).
Glaukoma adalah Gangguan pada mekanisme pengeluaran cairan didalam mata yang dapat menyebabkan sumbatanakibat penyempitan pada saraf mata, dan akar iris atau juga karena faktor keturunan. Manifestasi klinik pada glaucoma adalah penglihatan kabur  mendadak, nyeri hebat, mual, muntah dan melihat halo (pelangi disekitar objek) (Bruce James.  et al , 2006 : 95).
Glaukoma adalahkelainan yang disebabkan oleh kenaikan tekanan didalam bola mata sehingga lapang pandangan dan visus mengalami ganggauan secara progresif (Menurut kelompok, 2013)
Dalam hal ini cairan yang mengalami gangguan yang dihubungkan dengan penyakit glaukoma adalah aqueus humor, dimana cairan ini berasal dari badan sisiari mengalir ke arah bilik anterior melewati iris dan pupil dan diserap kembali kedalam aliran darah pada sudut antara iris dan kornea melalui vena halus yang dikenal sebagai saluran schlemm. (Evelin C. Pearce : 317).Secara normal TIO 10 -21 mmHg karena adanya hambatan abnormal terhadap aliran aqueus humor mengakibatkan produksi berlebih badan silier sehingga terdapat cairan tersebut. TIO meningkat kadang – kadang mencapai tekanan 50 – 70 mmHg.

B.            ETIOLOGI
Glaukoma lebih sering terjadi pada umur di atas 40 tahun. Beberapa faktor resiko lainnya untuk terjadi glaukoma, antara lain:
         Faktor genetik, riwayat glaukoma dalam keluarga
         Penyakit hipertensi
         Penyakit diabetes dan penyakit sistemik lainnya
         Kelainan refraksi berupa miopi dan hipermetropi
         Ras tertentu
         Tekanan bola mata
         Pemakai steroid secara rutin

C.           KLASIFIKASI
a.      Glaukoma Primer
·         Glaukoma sudut terbuka
Pada glaukoma sudut terbuka, saluran tempat mengalirnya humor aqueus terbuka, tetapi cairan dari bilik anterior mengalir terlalu lambat.
Secara bertahap tekanan akan meningkat (hampir selalu pada kedua mata) dan menyebabkan kerusakan saraf optikus serta penurunan fungsi penglihatan yang progresif.
Glaukoma sudut terbuka (glaukoma mendadak) sering terjadi setelah usia 35 tahun, tetapi kadang terjadi juga pada anak-anak. Penyakit ini cenderung bersifat menurun dan paling sering ditemukan pada penderita diabetes melitus atau miopia.
Hilangnya fungsi penglihatan dimulai dari tepi lapang pandang. Apabila kondisi ini tidak segera diobati, pada akhirnya akan menjalar ke seluruh bagian lapang pandang dan menyebabkan kebutaan. Pada awalnya peningkatan tekanan di dalam mata tidak menimbulkan gejala. Namun, lama-kelamaan timbul gejala sebagai berikut:
-          Penyempitan lapang pandang tepi
-          Sakit kepala ringan, mual, dan muntah
-          Gangguan penglihatan yang tidak jelas, misalnya melihat lingkaran disekeliling cahaya lampu atau sulit beradaptasi pada kegelapan
-          Mata agak menonjol, terkadang mirip mata ikan mas koki (sudah parah)
-          Pupil atau manik mata lebih besar
Pada akhirnya, akan terjadi penyempitan yang menyebabkan penderita sulit melihat benda-benda yang terletak lurus kedepan (disebut penglihatan terowongan). Glaukoma sudut terbuka mungkin baru menimbulkan gejala setelah terjadinya kerusakan yang tidak dapat diperbaiki.Tidak ada tindakan yang dapat dicegah terjadinya glaukoma sudut terbuka.Namun, apabila penyakit ini ditemukan sejak dini maka hilangnya fungsi penglihatan dan kebutaan bisa dicegah dengan pengobatan.

·         Glaukoma sudut tertutup (glaukoma menahun)
Setiap hal yang menyebabkan pelebaran pupil, misalnya cahaya redup, tetes mata pelebar pupil yang digunakan untuk pemeriksaan mata, atau obat tertentu bisa menyebabkan penyumbatan aliran cairan karena terhalang oleh iris.Iris bisa bergeser secara tiba-tiba menutup saluran humor aqueus sehingga terjadi peningkatan tekanan di dalam mata secara mendadak.
Umumnya, penglihatan menjadi kabur dan terkadang melihat seperti pelangi. Penyebab glaukoma tertutup (glaukoma menahun) terjadi karena adanya tekanan dalam bola mata yang meningkat, yaitu terdapat saluran yang menghubungkan bilik depan dan bilik belakang. Kedua bilik berisi cairan sehingga terbendung.Oleh karenaya, tekanan didalam bilik meningkat dan mengakibatkan selaput bening (kornea) mata menjadi rusak.
Serangan bisa dipicu oleh pemakaian tetes mata yang melebarkan pupil atau bisa juga timbul tanpa adanya pemicu.Penyebab lainnya adalah menulis, membaca, dan menonton di tempat gelap dan marah berlebihan. Glaukoma akut lebih sering terjadi pada malam hari karena pupil secara alami akan melebar dibawah cahaya redup. Glaukoma sudut tertutup terjadi bila saluran tempat mengalrnya humor aqueus terhalang oleh iris.
Penyakit glaukoma sudut tertutup akut bisa menyebabkan penurunan fungsi penglihatan ringan, terbentuknya lingkaran berwarna di sekeliling cahaya, serta nyeri pada mata dan kepala. Gejala tersebut berlangsung hanya beberapa jam sebelum terjadinya serangan lebih lanjut. Serangan lanjutan menyebabkan hilangnya fungsi penglihatan secara mendadak dan nyeri mata yang berdenyut.Penderita juga mengalami mual muntah, kelopak mata membengkak, mata berair dan merah, serta pupil melebar dan tidak bisa mengecil bila diberi sinar terang.
Sebagian besar gejala akan menghilang setelah pengobatan, tetapi serangan tersebut bisa terulang kembali. Setiap serangan susulan akan berakibat pada semakin berkurangnya lapang pandang penderita.
Orang-orang memiliki risiko menderita glaukoma sudut tertutup sebaiknya menjalani pemeriksaan mata yang rutin.Apabila risikonya tinggi, sebaiknya menjalani iridotomi untuk mencegah serangan akut.

b.      Glaukoma sekunder
Glaukoma sekunder terjadi bila mata mengalami kerusakan akibat infeksi, peradangan, tumor, katarak yang meluas, serta penyakit mata yang mempengaruhi pengaliran humor aqueus dari bilik anterior.
Penyebab yang paling sering ditemukan adalah uveitis.Disamping itu, juga bisa disebabkan oleh adanya penyumbatan vena oftalmikus, cedera mata, pembedahan mata dan pendarahan dalam mata.Beberapa obat, misalnya kortikosteroid, juga bisa menyebabkan peningkatan tekakan intraokuler.


c.       Glaukoma kongenitalis
Glaukoma kongenital sudah ada sejak lahir dan terjadi akibat gangguan perkembangan pada saluran hunor aqueus. Glukoma kongenital sering kali bersifat menurun

D.           PATOFISIOLOGI
Glaukoma dapat disebabkan oleh genetik, penyakit mata lain ataupun kongenital. Hal ini menyebabkan Peningkatan Intraokuli. Beberapa mekanisme peningkatan tekanan intraokuler:
         Korpus siliaris memproduksi terlalu banyak cairan bilik mata, sedangkanpengeluaran pada jalinan trabekular normal
         Hambatan pengaliran pada pupil sewaktu pengaliran cairan bilik matabelakang ke bilik mata depan
         Pengeluaran di sudut bilik mata terganggu
Tingginya tekanan intraokular bergantung pada besarnya produksi humor aquelus oleh badan siliari dan mengalirkannya keluar. Besarnya aliran keluar humor aquelus melalui sudut bilik mata depan juga bergantung pada keadaan kanal Schlemm dan keadaan tekanan episklera. Tekanan intraokular dianggap normal bila kurang dari 20 mmHg pada pemeriksaan dengan tonometer Schiotz (aplasti).Jika terjadi peningkatan tekanan intraokuli lebih dari 23 mmHg, diperlukan evaluasi lebih lanjut. Secara fisiologis, tekanan intraokuli yang tinggi akan menyebabkan terhambatannya aliran darah menuju serabut saraf optik dan ke retina. TIO menyebabkan Penyempitan lapang pandang dan ketidakseimbangan produksi dan aliran akueos humor, yang menghambat aliran darah menuju serabut saraf optik dan ke retina. Akibatnya saraf optik dan retina mengalami kerusakan dan mengalami penipisan.Dapat menyebabkan gangguan penglihatan bahkan kebutaan.
Iskemia iris ini akan menimbulkan kerusakan fungsi secara bertahap. Akan menekan saraf yang menyebabkan nyeri.Disampaikan ke saraf impuls NV (Vagus) dan menghasilkan refluks.Akan mengakibatkan mual muntah.


0 komentar:

Posting Komentar