Hallo ha semua, emm kali ini saya mau sedikit membagikan tentang sesuatu yang sangat berpengaruh dengan kehidupan kita. Selain sistem pernapasan ternyata sistem peredaran darah gak kalah pentingnya loh. Bohong banget kayannya kalo kita napas tapi jantung kita gak berdetak. Kalo dipikir-pikir sebanyak-banyaknya udara yg bisa kita hirup di lingkungan kita tapi kalo sistem peredaran darah ( Kardiovaskuler ) di tubuh gak berfungsi apa iya kita bisa jalan-jalan ke Mal, naik kora-kora, karokean,dll? hahay...Penting banget buat mahasiswa/i Keperawatan tau tentang penyakit-penyakit terkait sistem peredaran darah ini. Tapi sebelum kita tau tentang penyakit-penyakit pada sistem kardiovaskuler, kita pelajari dulu yu tentang anatomi dan fisiologi Jantung manusia.
Anatomi Jantung
Ukuran dan Bentuk
Jantung adalah organ berongga dan memiliki empat ruang yang terletak antara kedua paru-paru di bagian tengah rongga thoraks. Dua pertiga jantung terletak di sebelah kiri garis midsternal. Jantung dilindungi mediastinum.
Jantung berukuran kurang lebih sebesar kepalan tangan pemiliknya. Bentuknya seperti kerucut tumpul. Ujung atas yang lebar (dasar) mengarah ke bahu kanan ; ujung bawah yang mengerucut (apeks) mengarah ke panggul kiri.
Pelapis.
Pericardium adalah kantong berdinding ganda yang dapat membesar dan mengecil, membungkus jantung dan pembuluh darah besar. Kantong ini melekat pada diafragma, sternum, dan pleura yang membungkus paru-paru.
Lapisan serosa dalam terdiri dari dua lapisan :
- Membrane visceral (epikardium) menutup permukaan jantung.
- Membrane parietal melapisi permukaan bagian dalam fibrosa pericardium.
- Rongga
pericardial adalah ruang potensial antara membrane
visceral dan parietal. Ruang ini mengandung cairan pericardial yang
disekresikan lapisan serosa untuk melumasi memberan dan mengurangi friksi.
Dinding
jantung tersusun dari tiga lapisan.
- Epikardium
luar
tersusun dari lapisan-lapisan sel-sel mesotelial yang berada di atas jaringan
ikat.
- Miokardium
tengah
terdiri dari jaringan otot jantung yang berkontraksi untuk memompa darah. Ketebalan miokardium bervariasi
dari satu ruang jantung keruang lainnya. Serabut otot yang tersusun dalam berkas-berkas spiral melapisi ruang
jantung. Kontarksi miokardium “menekan” darah keluar ruang menuju arteri besar.
- Endocardium
dalam
tersusun dari lapisan endothelial yang terletak di atas jaringan ikat. Lapisan
ini melapisi jantung, katub, dan menyambung dengan lapisan endothelial yang
melapisi pembuluh darah yang memasuki dan meninggalkan jantung.
Ruang Jantung
- Ada empat ruang, atrium kanan dan kiri atas yang
dipisahkan oleh septum intratrial ; ventrikel
kanan dan kiri bawah, dipisahkan oleh septum interventrikular.
- Dinding atrium relative tipis. Atrium menerima darah dari vena yang membawa
darah kembali ke jantung. Atrium
kanan terletak dalam bagian superior kanan jantung,
menerima darah dari seluruh jaringan kecuali paru-paru.
- Vena
cava superior dan inferior membawa darah yang tidak mengandung oksigen
dari tubuh kembali ke jantung.
- Sinus
coroner membawa kembali darah dari dinding jantung itu
sendiri.
- Atrium
kiri di bagian superior kiri jantung, berukuran lebih
kecil dari atrium kanan, tetapi dindingnya lebih tebal. Atrium kiri menampung empat vena pulmonalis yang
mengembalikan darah teroksigenasi
dari paru-paru.
- Ventrikel
berdinding
tebal. Bagian ini mendorong darah ke luar jantung menuju arteri yang membawa darah meninggalkan jantung.
- Ventrikel
kanan terletak di bagian inferior kanan pada apeks
jantung. Darah meninggalkan ventrikel kanan melalui trunkus pulmonary dan mengalir melewati jarak yang pendek ke
paru-paru.
- Ventrikel
kiri terletak di
bagian inferior kiri pada apeks jantung. Tebal dindingnya 3 kali tebal dinding
ventrikel kanan. Darah meninggalkan ventrikel kiri melalui aorta dan mengalir ke seluruh bagian tubuh kecuali paru-paru.
- Trabeculae
carneae adalah hubungan otot bundar atau tidak teratur yang
menonjol dari permukaan bagian dalam kedua ventrikel ke rongga ventricular.
- Otot
papilaris adalah penonjolan trabeculae carneae ke tempat
perlekatan korda kolagen katub jantung (chordae
tendineae).
- Pita
moderator (trabekula septomarginal) adalah pita lengkung otot pada
ventrikel kanan yang memanjang kearah transversal dari septum interventrikular
menuju otot papilaris anterior. Otot ini membantu dalam tranmisi penghantaran
impuls untuk kontraksi jantung.
Katub Jantung
1. Katub
tricuspid terletak antara atrium
kanan dan ventrikel kanan. Katub
ini memiliki tiga daun katub (kuspis) jaringan ikat fibrosa irregular yang
dilapisi endocardium.
a. Bagian ujung daun katub yang
mengerucut melekat pada korda jaringan ikat fibrosa, chordae tendineae (“hearth string”), yang melekat pada otot papilaris. Chordae tendineae mencegah
terjadinya pembalikan daun katub kea rah belakang menuju atrium.
b. Jika tekanan darah pada atrium
kanan lebih besar daripada tekanan darah di atrium kiri, daun katub tricuspid
terbuka dan darah mengalir dari atrium kanan ke ventrikel kanan.
c. Jika tekanan darah dalam ventrikel
kanan lebih besar dari tekanan darah di atrium kanan, daun katub akan menutup
dan mencegah aliran balik kedalam atrium kanan.
2. Katub
bicuspid (mitral) terletak antara atrium kiri dan
ventrikel kiri. Katub ini melekat pada chordae tendinease dan otot papilaris,
fungsinya sama dengan fungsi katub tricuspid.
3. Katub
semilunar aorta dan pulmonar terletak di jalur keluar ventricular jantung sampai
ke aorta dan trunkus pulmonar. Katub semilunar terdiri dari tiga kuspis
berbentuk bulan sabit, yang tepi konveksnya melekat pada bagian dalam pembuluh
darah. Tepi bebasnya memanjang kedalam lumen pembuluh.
a. Katub
semilunar pulmonar terletak antara ventrikel kanan dan
trunkus pulmonary.
b. Katub
semilunar aorta terletak antara ventrikel kiri dan
aorta.
Perubahan tekanan dalam ventrikel, dalam aorta,
dan dalam pembuluh pulmonar menyebabkan darah hanya mengalir ke dalam pembuluh
dan mencegah aliran balik ke dalam ventrikel.
Tanda-tanda
permukaan
1. Sulkus
coroner (atrioventrikular) mengelilingi jantung di antara
atrium dan ventrikel.
2. Sulkus
interventrikular anterior dan posterior menandai letak septum interventrikular yang
memisahkan ventrikel kanan dan kiri.
Rangka
fibrosa jantung
Tersusun dari nodul-nodul
fibrokartilago di bagian atas septum iinterventrikular dan cincin jaringan ikat
rapat di sekeliling bagian dasar trunkus pulmonar dan aorta. Kerangka fibrosa
ini berfungsi sebagai tempat perlekatan otot dan katup jantung.
Aliran
Darah Ke Jantung
Jalur untuk menuju dan
meninggalkan paru-paru disebut sirkuit
pulmonar ; jalur menuju dan meninggalkan bagian tubuh disebut sirkuit sistemik.
1. Sirkuit Pulmonar. Sisi
kanan jantung menerima darah terdeoksigenasi dari tubuh dan mengalirkannya ke
paru-paru untuk dioksigenasi. Darah yang sudah teroksigenasi kembali ke sisi
kiri jantung.
2. Sirkuit Sitemik. Sisi
kiri jantung menerima darah teroksigenasi dari paru-paru dan mengalirkannya ke
seluruh tubuh.
Aliran
Bypass Janin Melalui Jantung
1. Sebelum
lahir, sebagian besar darah dialihkan dari paru-paru janin yang belum berfungsi
melalui foramen ovale , suatu
pembukaan pada septum interatrium di antara atrium kanan dan atrium kiri. Darah
teroksigenasi dari vena umbilikalis memasuki atrium kanan dan mengalir ke
atrium kiri, sehingga tidak melalui sirkuit pulmonar.
2. Saat
lahir, paru-paru mulai berfungsi dan foramen ovale tertutup. Sisi ini ditandai
dengan adanya lekukan pada septum interatrium yang disebut fossa ovalis. Foramen ovale yang tidak tertutup disebut defek septum interatrium.
3. Darah teroksigenisasi yang belum
melintasi foramen ovale pada janin, mengalir ke ventrikel kanan. Darah ini
kemudian dibelokkan dari trunkus pulmonary menuju aorta melalui duktus arteriosus. Duktus ini menutup
setelah lahir dan meningggalkan sisa fibrosa yang disebut ligamentum arteriosum. Jika lintasan ini tidak menutup, maka akan
mengakibatkan defek jantung yang disebut
duktus arteriosus paten (terbuka).
Sirkulasi
coroner memperdarahi dinding jantung.
1. Arteri coroner kanan dan kiri merupakan
cabang aorta tepat di atas katup semilunar aorta. Arteri ini terletak di atas
sulkus coroner.
a. Cabang utama dari arteri coroner kiri adalah sebagai
berikut :
1. Arteri
interventikular anterior (desenden), yang mensuplai darah ke
bagian anterior ventrikel kanan dan kiri serta membentuk satu cabang, arteri marginalis kiri, yang mensuplai
darah ke ventrikel kiri.
2. Arteri
sirkumfleksa mensuplai darah ke atrium kiri dan
ventrikel kiri. Di sisi posterior, arteri sirkumfleksa beranastomosis (menyatu)
dengan arteri coroner kanan.
b.
Cabang utama dari arteri coroner kanan adalah sebagai
berikut :
1. Arteri interventrikular posterior
(desenden), yang mensuplai darah untuk kedua dinding
ventrikel.
2. Arteri marginalis kanan yang
mensuplai darah untuk atrium kanan dan ventrikel kanan.
2.
Vena
jantung (besar, sedang dan oblik) mengalirkan darah dari
miokardium ke sinus coroner, yang
kemudian bermuara di atrium kanan.
3.
Darah mengalir melalui arteri coroner
terutama saat otot-otot jantung berelaksasi karena arteri coroner juga tertekan
pada saat kontraksi berlangsung.
4.
Ada Beragam anatomi sirkulasi coroner
pada manusia. Sebagian besar orang memiliki sirkulasi coroner yang seimbang,
tetapi ada orang tertentu yang memiliki “dominan coroner kanan ” atau “dominan
coroner kiri”.
Fisiologi Jantung
A. Sistem
Pengatur Jantung
1. Serabut
Purkinje. Serabut ini adalah serabut otot jantung khusus yang
mampu menghantarkan impuls dengan kecepatan lima kali lipat kecepatan hantaran
serabut otot jantung. Hantaran yang cepat di sepanjang sistem purkinje
memungkinkan atrium berkontraksi bersamaan, kemudian diikuti dengan kotraksi
ventricular yang serempak, sehingga terbentuk kerja pemompaan darah yang
terkoordinasi.
2. Nodus
Sinoatrial (Nodus S-A)
a. Lokasi
. nodus S-A adalah suatu massa jaringan otot
khusus yang terletak di dinding posterior atrium kanan tepat di bawah pembukaan
vena kava superior.
b. Nodus
S-A melepaskan impuls sebanyak 72 kali per menit, frekuensi irama yang lebih
cepat dibandingkan dalam atrium (40 sampai 60 kali per menit), dan ventrikel
(20 kali per menit). Nodus ini dipengaruhi saraf simpatis dan parasimpatis
sistem saraf otonom, yang akan mempercepat atau memperlambat iramanya.
c. Nodus
A-V mengatur frekuensi kontraksi irama, sehingga disebut pemacu jantung.
B. Abnormalitas
Hantaran
1. Irama jantung abnormal (aritmia)
dapat disebabkan oleh ketidakteraturan nodus S-A atau nodus A-V, atau karena
gangguan pada sistem hantaran.
2. Blok jantung adalah
gangguan pada hantaran sehingga
sebagian atau semua impuls tidak mencapai ventrikel. Jantung kemudian berdenyut sendiri atau membentuk
iramanya sendiri.
a. Pada
blok jantung parsial (sebagian), atrium
berdenyut dengan normal, tetapi frekuensi hantaran yang melalui nodus A-V
melambat. Ventrikel hanya berkontraksi satu kali setelah kontraksi atrium yang
kedua, ketiga atau keempat.
b. Pada
blok jantung komplet, hantaran dari
nodus atau berkas A-V sangat terhambat. Atrium berdenyut dengan normal, tetapi
ventrikel berdenyut secara iindependen sekitar 20 sampai 40 kali per menit.
c. Beragam
derajat blok jantung ditangani dengan cara menanam alat pacu jantung buatan di bawah kulit. Alat ini adalah sejenis
stimulator bertenaga baterai dengan elektroda yang melekat pada ventrikel.
3. Focus ektopik . pada
beberapa kasus defek hantaran, salah satu sisi selain sisi pacu jantung mungkin
akan tereksitasi dan memulai denyut dengan sendirinya di antara denyut yang
normal.
a. Denyut ekstra ini disebut kontriksi ventricular premature (premature
ventricular contraction), atau
ekstrasistole.
b. Focus ektropik dapat diredam
melalui obat-obatan tertentu, stimulant (seperti kafein), kurang tidur, atau
ansietas.
c. Geletar
(flutter) dan fibrilasi kontraksi cepat dan tidak
terkoordinasi pada atrium atau ventrikel disebut geletar jika berfrekuensi 200
sampai 300 denyut per menit dan jika frekuensinya lebih tinggi disebut
fibrilisasi
1. Geletar
atau fibrilasi atrial adalah denyut abnormal, tetapi
tidak mengancam kehidupan, walaupun keefektifan ventrikel berkurang, ventrikel
masih dapat memompa darah ke paru-paru dan tubuh.
2. Fibrilasi
ventricular tidak memungkinkan darah dipompa dan
dengan cepat dapat berakibat fatal kecuali jantung didefibrilasi dengan listrik
(dikejutkan) kembali ke irama yang normal.
Siklus jantung
1. Siklus
jantung mencakup periode dari akhir kontraksi (sistole) dan relaksi (diastole)
jantung sampai akhir sistole dan diastole berikutnya.
- Kontrsksi
jantung mengakibatkan perubahan
tekanan dan volume darah dalam jantung dan pembuluh utama yang mengatur
pembukaan dan penutupan katup jantung serta aliran darah yang melalui
ruang-ruang dan masuk ke arteri.
- Walaupun sisi kiri dan kanan
jantung memiliki tekanan atrium dan ventrikular yang berbeda, sisi-sisi
tersebut berkontraksi dan berelaksasi bersamaan secara serempak
mengeluarkan volume darah yg sama.
2. Peristiwa Mekanik Dalam Siklus
Jantung
a. Selama masa diastole (relaksasi)
tekanan dalam atrium dan ventrikel sama-sama rendah, tetapi tekanan atrium
lebih besar dari tekanan ventrikel.
1)
Atrium secara pasif terus menerus menerima darah dari vena (vena cava
superior dan inverior, vena pulmonal).
2)
Darah mengalir dari atrium menuju ventrikel memalui katup A-V yg terbuka.
3)
Tekanan ventrikular mulai meningkat saat ventrikel mengembang untuk
menerima darah yang masuk.
4)
Katup semilunar aorta dan pulmonal menutup karena tekanan dalam
pembuluh-pembuluh lebih besar tekanan dalam ventrikel.
5)
Sekitar 70% pengisian ventrikular berlangsung sebelum sistole atrial.
b. Akhir diastole ventrikular, nodus
S-A melepas impuls atrium berkontraksi, dan peningkatan tekanan dalam atrium
mendorong tambahan darah sebanyak 30% kedalam ventrikel.
1)
Tekanan dalam atrium kiri meningkat antara 7-8 mmHg; tekanan dalam atrium
kanan meningkat antara 4-6 mmHg.
2)
Volume diastole akhir adalah volume darah dalam setiap ventrikel diakhiri
diastole. Volume normalnya sekitar 120 ml.
c. Sistole
ventrikular. Aktivitas listrik menjalar keventrikel, yang mulai berkontraksi.
Takanan dalam ventrikel meningkat dengan cepat dan mendorong katup A-V untuk
segera menutup.
1) Ventrikel kemudian menjadi rongga tertutup dan volume darah tidak dapat
berubah. Ini disebut periode kontraksi isovolumetrik.
2) Bunyi katup yang menutup merupakan bunyi jantung pertama.
3) Jika kontraksi ventrikular berlanjut, tekanan akan meningkat dengan cepat
sampai 80 mmHg dalam ventrikel kiri dan 8 mmHg dalam ventrikel kanan, mendorong
katup semilunar aorta dan pulmoner untuk terbuka.
d. Ejeksi
darah ventrikular kedalam arteri
1) Tidak semua darah ventrikular dikeluarkan saat kontraksi. Volume sistolik
akhir darah yang tersisa pada akhir sistole adalah sekitar 50 ml.
2) Isi kekuncup (70 ml) adalah perbedaan antara volume diastole akhir (120
ml).
3) Dan volume sistole akhir 50 ml.
e. diastole
ventrikular
1) Vetrikel benepolarisasi dan berhenti berkontraksi. Tekanan dalam ventrikel
menurun tiba-tiba sampai dibawah tekanan aorta dan trunkus pulmonal, sehingga
katup semilunar menutup ( bunyi jantung kedua)
2) Ventrikel kembali menjadi rongga tertutup dalam periode relaksi
isovolumetrik karena katup masuk dan katup keluar menutup. Jika tekanan dalam
ventrikel menurun tajam dari 100 mmHg sampai mendekati nol jauh dibawah tekanan
atrium, katup A-V membuka dan siklus jantung dimulai kembali.
Bunyi Jantung
1) Bunyi jantung secara tradisional dibagai kan sebagai Lup-Dup dan dapat
didengarkan melalui stetoskop. “LUP” mengacu paada katup A-V menutup dan “DUP”
mengacu pada saat katup semilunar menutup.
2) Bunyi ketiga atau keempat disebabkan vibrasi yang terjadi pada dinding
jantung ssat darah mengalir dengan cepat kedalam ventrikel, dan dapat didengar
jika bunyi jantung diperkuat melalui mikrofon.
3) Murmur adalah kelainan bunyi jantung atau bunyi jantung tidak wajar yang
berkaitan dengan turbulensi aliran darah. Bunyi ini muncul karena defek pada
katup seperti mepnyempitan (stennosis) yang menghambat alieran darah kedepan
atau katup yang tidak sesuai yang memungkinkan aliran balik darah.
Frekuensi jantung
1) Frekuensi jantung normal berkisar antara 60-100 denyut permenit, dengan
rata-rata denyutan 75 kali per menit dengan kecepatan seperti itu, siklus
jantung berlangsung selama 0,8 detik; sistole 0,5 detik, dan diastole 0,3
detik.
2) Takikardia adalah peningkatan frekuensi jantung sampai melebihi 100 denyut
per menit
3) Bradikardia ditunjukan untuk frekuensi jantung yang kurang dari 60 denyut
per menit.
Semoga bermanfaat ya kawan rangkuman di atas.
Teman-teman bisa baca hal terkait di atas dengan membaca buku-buku anatomi fisiologi tubuh manusia atau di buku sistem kardiovaskuler yang tersebar luas di seluruh penjuru dunia (lebayyyy xixi). Jangan malas membaca ya teman. karna "Buku adalah Jendela Dunia". :)