CLICK HERE FOR FREE BLOG LAYOUTS, LINK BUTTONS AND MORE! »

Minggu, 06 Oktober 2013

Anatomi dan Fisiologi Jantung

Hallo ha semua, emm kali ini saya mau sedikit membagikan tentang sesuatu yang sangat berpengaruh dengan kehidupan kita. Selain sistem pernapasan ternyata sistem peredaran darah gak kalah pentingnya loh. Bohong banget kayannya kalo kita napas tapi jantung kita gak berdetak. Kalo dipikir-pikir sebanyak-banyaknya udara yg bisa kita hirup di lingkungan kita tapi kalo sistem peredaran darah ( Kardiovaskuler ) di tubuh gak berfungsi apa iya kita bisa jalan-jalan ke Mal, naik kora-kora, karokean,dll? hahay...Penting banget buat mahasiswa/i  Keperawatan tau tentang penyakit-penyakit terkait sistem peredaran darah ini. Tapi sebelum kita tau tentang penyakit-penyakit pada sistem kardiovaskuler, kita pelajari dulu yu tentang anatomi dan fisiologi Jantung manusia.

Anatomi Jantung

Ukuran dan Bentuk     

Jantung adalah organ berongga dan memiliki empat ruang yang terletak antara kedua paru-paru di bagian tengah rongga thoraks. Dua pertiga jantung terletak di sebelah kiri garis midsternal. Jantung dilindungi mediastinum.      

Jantung berukuran kurang lebih sebesar kepalan tangan pemiliknya. Bentuknya seperti kerucut tumpul. Ujung atas yang lebar (dasar) mengarah ke bahu kanan ; ujung bawah yang mengerucut (apeks) mengarah ke panggul kiri. 




Pelapis.      

Pericardium adalah kantong berdinding ganda yang dapat membesar dan mengecil, membungkus jantung dan pembuluh darah besar. Kantong ini melekat pada diafragma, sternum, dan pleura yang membungkus paru-paru.

Lapisan serosa dalam terdiri dari dua lapisan :

  • Membrane visceral (epikardium) menutup permukaan jantung.
  • Membrane parietal melapisi permukaan bagian dalam fibrosa pericardium.
  • Rongga pericardial adalah ruang potensial antara membrane visceral dan parietal. Ruang ini mengandung cairan pericardial yang disekresikan lapisan serosa untuk melumasi memberan dan mengurangi friksi.
 Dinding jantung tersusun dari tiga lapisan.
  1. Epikardium luar tersusun dari lapisan-lapisan sel-sel mesotelial yang berada di atas jaringan ikat.
  2. Miokardium tengah terdiri dari jaringan otot jantung yang berkontraksi untuk memompa darah. Ketebalan miokardium bervariasi dari satu ruang jantung keruang lainnya. Serabut otot yang tersusun dalam berkas-berkas spiral melapisi ruang jantung. Kontarksi miokardium “menekan” darah keluar ruang menuju arteri besar.
  3. Endocardium dalam tersusun dari lapisan endothelial yang terletak di atas jaringan ikat. Lapisan ini melapisi jantung, katub, dan menyambung dengan lapisan endothelial yang melapisi pembuluh darah yang memasuki dan meninggalkan jantung.
 


Ruang Jantung
  •  Ada empat ruang, atrium kanan dan kiri atas yang dipisahkan oleh septum intratrial ; ventrikel kanan dan kiri bawah, dipisahkan oleh septum interventrikular.
  • Dinding atrium relative tipis. Atrium menerima darah dari vena yang membawa darah kembali ke jantung. Atrium kanan terletak dalam bagian superior kanan jantung, menerima darah dari seluruh jaringan kecuali paru-paru.
  • Vena cava superior dan inferior  membawa darah yang tidak mengandung oksigen dari tubuh kembali ke jantung.
  • Sinus coroner membawa kembali darah dari dinding jantung itu sendiri.
  • Atrium kiri di bagian superior kiri jantung, berukuran lebih kecil dari atrium kanan, tetapi dindingnya lebih tebal. Atrium kiri menampung empat vena pulmonalis yang mengembalikan darah teroksigenasi dari paru-paru.
  • Ventrikel berdinding tebal. Bagian ini mendorong darah ke luar jantung menuju arteri yang membawa darah meninggalkan jantung.
  • Ventrikel kanan terletak di bagian inferior kanan pada apeks jantung. Darah meninggalkan ventrikel kanan melalui trunkus pulmonary dan mengalir melewati jarak yang pendek ke paru-paru.
  • Ventrikel kiri  terletak di bagian inferior kiri pada apeks jantung. Tebal dindingnya 3 kali tebal dinding ventrikel kanan. Darah meninggalkan ventrikel kiri melalui aorta dan mengalir ke seluruh bagian tubuh kecuali paru-paru.
  • Trabeculae carneae adalah hubungan otot bundar atau tidak teratur yang menonjol dari permukaan bagian dalam kedua ventrikel ke rongga ventricular.
  • Otot papilaris adalah penonjolan trabeculae carneae ke tempat perlekatan korda kolagen katub jantung (chordae tendineae).
  • Pita moderator (trabekula septomarginal) adalah pita lengkung otot pada ventrikel kanan yang memanjang kearah transversal dari septum interventrikular menuju otot papilaris anterior. Otot ini membantu dalam tranmisi penghantaran impuls untuk kontraksi jantung.
Katub Jantung
1.  Katub tricuspid terletak antara atrium kanan dan ventrikel kanan. Katub ini memiliki tiga daun katub (kuspis) jaringan ikat fibrosa irregular yang dilapisi endocardium.
a. Bagian ujung daun katub yang mengerucut melekat pada korda jaringan ikat fibrosa, chordae tendineae (“hearth string”), yang melekat pada otot papilaris. Chordae tendineae mencegah terjadinya pembalikan daun katub kea rah belakang menuju atrium.
b. Jika tekanan darah pada atrium kanan lebih besar daripada tekanan darah di atrium kiri, daun katub tricuspid terbuka dan darah mengalir dari atrium kanan ke ventrikel kanan.
c. Jika tekanan darah dalam ventrikel kanan lebih besar dari tekanan darah di atrium kanan, daun katub akan menutup dan mencegah aliran balik kedalam atrium kanan.
2. Katub bicuspid (mitral) terletak antara atrium kiri dan ventrikel kiri. Katub ini melekat pada chordae tendinease dan otot papilaris, fungsinya sama dengan fungsi katub tricuspid.
3. Katub semilunar aorta dan pulmonar terletak di jalur keluar ventricular jantung sampai ke aorta dan trunkus pulmonar. Katub semilunar terdiri dari tiga kuspis berbentuk bulan sabit, yang tepi konveksnya melekat pada bagian dalam pembuluh darah. Tepi bebasnya memanjang kedalam lumen pembuluh.
a. Katub semilunar pulmonar terletak antara ventrikel kanan dan trunkus pulmonary.
b. Katub semilunar aorta terletak antara ventrikel kiri dan aorta.

Perubahan tekanan dalam ventrikel, dalam aorta, dan dalam pembuluh pulmonar menyebabkan darah hanya mengalir ke dalam pembuluh dan mencegah aliran balik ke dalam ventrikel.

Tanda-tanda permukaan
1. Sulkus coroner (atrioventrikular) mengelilingi jantung di antara atrium dan ventrikel.
2. Sulkus interventrikular anterior dan posterior  menandai letak septum interventrikular yang memisahkan ventrikel kanan dan kiri.

Rangka fibrosa jantung
Tersusun dari nodul-nodul fibrokartilago di bagian atas septum iinterventrikular dan cincin jaringan ikat rapat di sekeliling bagian dasar trunkus pulmonar dan aorta. Kerangka fibrosa ini berfungsi sebagai tempat perlekatan otot dan katup jantung.

Aliran Darah Ke Jantung
Jalur untuk menuju dan meninggalkan paru-paru disebut sirkuit pulmonar ; jalur menuju dan meninggalkan bagian tubuh disebut sirkuit sistemik.
1. Sirkuit Pulmonar. Sisi kanan jantung menerima darah terdeoksigenasi dari tubuh dan mengalirkannya ke paru-paru untuk dioksigenasi. Darah yang sudah teroksigenasi kembali ke sisi kiri jantung. 



2.  Sirkuit Sitemik. Sisi kiri jantung menerima darah teroksigenasi dari paru-paru dan mengalirkannya ke seluruh tubuh.



Aliran Bypass Janin Melalui Jantung
1.  Sebelum lahir, sebagian besar darah dialihkan dari paru-paru janin yang belum berfungsi melalui foramen ovale , suatu pembukaan pada septum interatrium di antara atrium kanan dan atrium kiri. Darah teroksigenasi dari vena umbilikalis memasuki atrium kanan dan mengalir ke atrium kiri, sehingga tidak melalui sirkuit pulmonar.
2. Saat lahir, paru-paru mulai berfungsi dan foramen ovale tertutup. Sisi ini ditandai dengan adanya lekukan pada septum interatrium yang disebut fossa ovalis. Foramen ovale yang tidak tertutup disebut defek septum interatrium.
3. Darah teroksigenisasi yang belum melintasi foramen ovale pada janin, mengalir ke ventrikel kanan. Darah ini kemudian dibelokkan dari trunkus pulmonary menuju aorta melalui duktus arteriosus. Duktus ini menutup setelah lahir dan meningggalkan sisa fibrosa yang disebut ligamentum arteriosum. Jika lintasan ini tidak menutup, maka akan mengakibatkan defek jantung yang disebut duktus arteriosus paten (terbuka).

Sirkulasi coroner memperdarahi dinding jantung.
1. Arteri coroner kanan dan kiri merupakan cabang aorta tepat di atas katup semilunar aorta. Arteri ini terletak di atas sulkus coroner.
a. Cabang utama dari arteri coroner kiri adalah sebagai berikut :
1. Arteri interventikular anterior (desenden), yang mensuplai darah ke bagian anterior ventrikel kanan dan kiri serta membentuk satu cabang, arteri marginalis kiri, yang mensuplai darah ke ventrikel kiri.
2.  Arteri sirkumfleksa mensuplai darah ke atrium kiri dan ventrikel kiri. Di sisi posterior, arteri sirkumfleksa beranastomosis (menyatu) dengan arteri coroner kanan.
b.      Cabang utama dari arteri coroner kanan adalah sebagai berikut :
1. Arteri interventrikular posterior (desenden), yang mensuplai darah untuk kedua dinding ventrikel.
2. Arteri marginalis kanan yang mensuplai darah untuk atrium kanan dan ventrikel kanan.
2.            Vena jantung (besar, sedang dan oblik) mengalirkan darah dari miokardium ke sinus coroner, yang kemudian bermuara di atrium kanan.
3.            Darah mengalir melalui arteri coroner terutama saat otot-otot jantung berelaksasi karena arteri coroner juga tertekan pada saat kontraksi berlangsung.
4.            Ada Beragam anatomi sirkulasi coroner pada manusia. Sebagian besar orang memiliki sirkulasi coroner yang seimbang, tetapi ada orang tertentu yang memiliki “dominan coroner kanan ” atau “dominan coroner kiri”.


       Fisiologi Jantung

A. Sistem Pengatur Jantung
1. Serabut Purkinje. Serabut ini adalah serabut otot jantung khusus yang mampu menghantarkan impuls dengan kecepatan lima kali lipat kecepatan hantaran serabut otot jantung. Hantaran yang cepat di sepanjang sistem purkinje memungkinkan atrium berkontraksi bersamaan, kemudian diikuti dengan kotraksi ventricular yang serempak, sehingga terbentuk kerja pemompaan darah yang terkoordinasi.
2. Nodus Sinoatrial (Nodus S-A)



a.  Lokasi .  nodus S-A adalah suatu massa jaringan otot khusus yang terletak di dinding posterior atrium kanan tepat di bawah pembukaan vena kava superior.
b. Nodus S-A melepaskan impuls sebanyak 72 kali per menit, frekuensi irama yang lebih cepat dibandingkan dalam atrium (40 sampai 60 kali per menit), dan ventrikel (20 kali per menit). Nodus ini dipengaruhi saraf simpatis dan parasimpatis sistem saraf otonom, yang akan mempercepat atau memperlambat iramanya.
c. Nodus A-V mengatur frekuensi kontraksi irama, sehingga disebut pemacu jantung.

B. Abnormalitas Hantaran
1. Irama jantung abnormal (aritmia) dapat disebabkan oleh ketidakteraturan nodus S-A atau nodus A-V, atau karena gangguan pada sistem hantaran.
2.  Blok jantung adalah gangguan pada hantaran sehingga sebagian atau semua impuls tidak mencapai ventrikel. Jantung kemudian berdenyut sendiri atau membentuk iramanya sendiri.
a.  Pada blok jantung parsial (sebagian), atrium berdenyut dengan normal, tetapi frekuensi hantaran yang melalui nodus A-V melambat. Ventrikel hanya berkontraksi satu kali setelah kontraksi atrium yang kedua, ketiga atau keempat.
b. Pada blok jantung komplet, hantaran dari nodus atau berkas A-V sangat terhambat. Atrium berdenyut dengan normal, tetapi ventrikel berdenyut secara iindependen sekitar 20 sampai 40 kali per menit.
c. Beragam derajat blok jantung ditangani dengan cara menanam alat pacu jantung buatan di bawah kulit. Alat ini adalah sejenis stimulator bertenaga baterai dengan elektroda yang melekat pada ventrikel.
3.  Focus ektopik . pada beberapa kasus defek hantaran, salah satu sisi selain sisi pacu jantung mungkin akan tereksitasi dan memulai denyut dengan sendirinya di antara denyut yang normal.
a. Denyut ekstra ini disebut kontriksi ventricular premature (premature ventricular contraction), atau ekstrasistole.
b. Focus ektropik dapat diredam melalui obat-obatan tertentu, stimulant (seperti kafein), kurang tidur, atau ansietas.
c.  Geletar (flutter) dan fibrilasi kontraksi cepat dan tidak terkoordinasi pada atrium atau ventrikel disebut geletar jika berfrekuensi 200 sampai 300 denyut per menit dan jika frekuensinya lebih tinggi disebut fibrilisasi
1. Geletar atau fibrilasi atrial adalah denyut abnormal, tetapi tidak mengancam kehidupan, walaupun keefektifan ventrikel berkurang, ventrikel masih dapat memompa darah ke paru-paru dan tubuh.
2. Fibrilasi ventricular tidak memungkinkan darah dipompa dan dengan cepat dapat berakibat fatal kecuali jantung didefibrilasi dengan listrik (dikejutkan) kembali ke irama yang normal.

Siklus jantung
1. Siklus jantung mencakup periode dari akhir kontraksi (sistole) dan relaksi (diastole) jantung sampai akhir sistole dan diastole berikutnya.
  1. Kontrsksi jantung mengakibatkan perubahan tekanan dan volume darah dalam jantung dan pembuluh utama yang mengatur pembukaan dan penutupan katup jantung serta aliran darah yang melalui ruang-ruang dan masuk ke arteri.
  2. Walaupun sisi kiri dan kanan jantung memiliki tekanan atrium dan ventrikular yang berbeda, sisi-sisi tersebut berkontraksi dan berelaksasi bersamaan secara serempak mengeluarkan volume darah yg sama.
2. Peristiwa Mekanik Dalam Siklus Jantung
a. Selama masa diastole (relaksasi) tekanan dalam atrium dan ventrikel sama-sama rendah, tetapi tekanan atrium lebih besar dari tekanan ventrikel.
1)      Atrium secara pasif terus menerus menerima darah dari vena (vena cava superior dan inverior, vena pulmonal).
2)      Darah mengalir dari atrium menuju ventrikel memalui katup A-V yg terbuka.
3)      Tekanan ventrikular mulai meningkat saat ventrikel mengembang untuk menerima darah yang masuk.
4)      Katup semilunar aorta dan pulmonal menutup karena tekanan dalam pembuluh-pembuluh lebih besar tekanan dalam ventrikel.
5)      Sekitar 70% pengisian ventrikular berlangsung sebelum sistole atrial.
b. Akhir diastole ventrikular, nodus S-A melepas impuls atrium berkontraksi, dan peningkatan tekanan dalam atrium mendorong tambahan darah sebanyak 30% kedalam ventrikel.
1)      Tekanan dalam atrium kiri meningkat antara 7-8 mmHg; tekanan dalam atrium kanan meningkat antara 4-6 mmHg.
2)      Volume diastole akhir adalah volume darah dalam setiap ventrikel diakhiri diastole. Volume normalnya sekitar 120 ml.
c. Sistole ventrikular. Aktivitas listrik menjalar keventrikel, yang mulai berkontraksi. Takanan dalam ventrikel meningkat dengan cepat dan mendorong katup A-V untuk segera menutup.
1) Ventrikel kemudian menjadi rongga tertutup dan volume darah tidak dapat berubah. Ini disebut periode kontraksi isovolumetrik.
2)   Bunyi katup yang menutup merupakan bunyi jantung pertama.
3) Jika kontraksi ventrikular berlanjut, tekanan akan meningkat dengan cepat sampai 80 mmHg dalam ventrikel kiri dan 8 mmHg dalam ventrikel kanan, mendorong katup semilunar aorta dan pulmoner untuk terbuka.
d.         Ejeksi darah ventrikular kedalam arteri
1) Tidak semua darah ventrikular dikeluarkan saat kontraksi. Volume sistolik akhir darah yang tersisa pada akhir sistole adalah sekitar 50 ml.
2)  Isi kekuncup (70 ml) adalah perbedaan antara volume diastole akhir (120 ml).
3) Dan volume sistole akhir 50 ml.
e.         diastole ventrikular
1) Vetrikel benepolarisasi dan berhenti berkontraksi. Tekanan dalam ventrikel menurun tiba-tiba sampai dibawah tekanan aorta dan trunkus pulmonal, sehingga katup semilunar menutup ( bunyi jantung kedua)
2)  Ventrikel kembali menjadi rongga tertutup dalam periode relaksi isovolumetrik karena katup masuk dan katup keluar menutup. Jika tekanan dalam ventrikel menurun tajam dari 100 mmHg sampai mendekati nol jauh dibawah tekanan atrium, katup A-V membuka dan siklus jantung dimulai kembali.
Bunyi Jantung
1) Bunyi jantung secara tradisional dibagai kan sebagai Lup-Dup dan dapat didengarkan melalui stetoskop. “LUP” mengacu paada katup A-V menutup dan “DUP” mengacu pada saat katup semilunar menutup.
2) Bunyi ketiga atau keempat disebabkan vibrasi yang terjadi pada dinding jantung ssat darah mengalir dengan cepat kedalam ventrikel, dan dapat didengar jika bunyi jantung diperkuat melalui mikrofon.
3) Murmur adalah kelainan bunyi jantung atau bunyi jantung tidak wajar yang berkaitan dengan turbulensi aliran darah. Bunyi ini muncul karena defek pada katup seperti mepnyempitan (stennosis) yang menghambat alieran darah kedepan atau katup yang tidak sesuai yang memungkinkan aliran balik darah.
Frekuensi jantung
1) Frekuensi jantung normal berkisar antara 60-100 denyut permenit, dengan rata-rata denyutan 75 kali per menit dengan kecepatan seperti itu, siklus jantung berlangsung selama 0,8 detik; sistole 0,5 detik, dan diastole 0,3 detik.
2)  Takikardia adalah peningkatan frekuensi jantung sampai melebihi 100 denyut per menit
3) Bradikardia ditunjukan untuk frekuensi jantung yang kurang dari 60 denyut per menit.


Semoga bermanfaat ya kawan rangkuman di atas. 
Teman-teman bisa baca hal terkait di atas dengan membaca buku-buku anatomi fisiologi tubuh manusia atau di buku sistem kardiovaskuler yang tersebar luas di seluruh penjuru dunia (lebayyyy xixi). Jangan malas membaca ya teman. karna "Buku adalah Jendela Dunia". :)